Senin, 14 Desember 2009

MEMBENTUK KARAKTER

Berbagai lembaga pelatihan berlomba-lomba menawarkan berbagai metode untuk membentuk karakter, ribuan jenis buku telah diterbitkan dengan tujuan dapat mengubah dan memperbaiki perilaku atau karakter para pembacanya, agaknya bagai menegakkan benang yang basah.
Banyak orang yang mengikuti pelatihan untuk mengubah karakter, namun hasilnya mengecewakan, hanya pada awal setelah pelatihan berlangsung, terjadi perubahan yang positif pada sikap dan karakter pesertanya. Namun setelah itu mereka kembali pada kebiasaan dan karakter lama mereka.
Richard boyatzis dalam hasil penelitiannya yang berjudul “consequences of rejuvenation of competency based human resources and organization development, research in organization change and development IX (1993)” mengatakan “terlalu sering dampak nyata sebuah pelatihan (apapun jenisnya) adalah hanya berupa angin energy baru, namun itu hanya berlangsung sesaat”.
Dalam membentuk karakter pada setiap individu dibutuhkan suatu kebiasaan contohnya: apabila kita ingin mengendarai mobil untuk pertama kalinya. Teorinya adalah hidupkan mesin, injak perseneling, masukkan gigi, lepas kopling secara perlahan-lahan dan tambah gas dengan lembut, pastilah mobil akan melompat atau meisn mobil secara tiba-tiba. Padahal kita telah mengetahui teorinya, disinilah bahwa untuk mengendarai mobil tidak cukup satu hari saja tetapi harus diulang dan diulang. Pengulangan yang terus-menerus akan mengahasilkan suatu kebiasaan dan pada akhirnya akan membentuk sebuah karakter yaitu dapat mengendarai mobil.
Dalam pembentukan karakter pada diri kita juga membutuhkan pengulangan yang terus-menerus sehingga menjadikan hal itu kebiasaan kita. Metode ini disebut Repetitive Magic Power (RMP), mekanisme pengulangan yang dilakukan secara simultan, mampu menciptakan perubahan dan sikap dan karakter seseorang.
Stephen R. Covey penulis buku terkenal “The Seven Habbits” mengatakan bahwa metode pembentukan karakter merupakan seruan “Taburlah gagasan, petiklah perbuatan. Taburlah perbuatn, petiklah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, petiklah karakter. Taburlah karakter petiklah hasil”.

Tidak ada komentar: