Senin, 14 Desember 2009

Atasi Anak Hiperaktif

Memiliki interaksi harmonis dengan anak-anak tercinta adalah dambaan setiap orang tua. Ternyata untuk mencapainya dibutuhkan proses yang panjang, bahkan terkadang harapan indah itu harus diuji ditengah jalan. Anak rewel, seenaknya sendiri, susah diatur dan sebagainya, bukan hal yang asing bagi sebuah keluarga.
Membesarkan anak-anak yang penuh vitalitas dan sarat energy, bagi orang tua sungguh bukan suatu tugas yang mudah. Bagi orang tua yang anaknya mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention defict hyperactivity disorder (ADHD), tugas tersebut bias sangat melelahkan, menjengkelkan, bahkan sering kali menyebabkan keluarga yang bersangkutan terkucil dari pergaulan.
Ada beberapa pendekatan yang bias dipakai untuk membantu anak diantaranya:
a. Deep pressure pillow activity
Anak diapit di antara dua bantal besar (ukuran 1,5 x 1,5 meter) dengan berat sekitar 1/3 berat badan anak, biasanya isi bantal adalah potongan busa kualitas super. Untuk sarungnya bias digunakan berbagai macam tekstur, baik kasar atau halus.
Menarik atau mendorong benda berat seperti kursi kayu ukuran besar.
b. Wheel barrow walk
Biasanya digunakan untuk anak diatas usia tiga tahun. Mereka berjalan dengan menggunakan tangan, sementara kedua kakinya diangkat.
c. Melempar dan menangkap bola karet
d. Aktifitas gross motor melalui hiking dengan memakai back pack (beban sekitar 0,5 sampai 1 kg), lalu naik sepeda, berenang dan jalan pada pagi dan sore hari.
e. Saat disekolah anak bias menggunakan “weighted vest”
f. Main di playground saat jam istirahat sekolah untuk membantu tenang di jam berikutnya (saat di kelas)
g. Massage saat menjelang tidur
h. Ayunan, baik rhitmic maupun slow movement (linear movement).

Tidak ada komentar: